oleh

Intoleransi Meningkat, GAMKI Geruduk Kemenag-Kepolisian 

BULUNGAN, KORANBORNEO – Resah atas maraknya tindakan Intoleransi yang terjadi, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Bulungan mengecam keras tindakan intoleran dan lemahnya upaya negara. Dikabarkan, GAMKI akan demonstrasi sebagai bentuk kekecewaan dan kepedulian moralnya.

Ketua DPC GAMKI Bulungan, Denis Yosafat menilai perbuatan intoleran seperti penolakan gereja dan pelarangan beribadah, adalah penghianatan kebhinekaan bangsa.

banner 970x250

Meningkatnya intoleransi terhadap umat beragama, ditegaskan pemuda berdarah Dayak itu karena regulasi yang sudah tidak relevan dan peran perangkat negara yang dinilai lemah. Disusul pula, keterlibatan oknum penyelenggara negara yang kerap menjadi aktor intoleran.

“Kami akan turun ke jalan, mendesak revisi Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 8 dan No. 9 Tahun 2006 tentang Pendirian Rumah Ibadah. Aturan ini sering jadi sumber masalah dan menjadi alat represif yang mengakomodir pihak-pihak intoleran untuk menolak pembangunan gereja dan pelarangan beribadah,” tegas Denis, pada Minggu, 27 Juli 2025.

Kemudian, GAMKI Bulungan juga mempertanyakan kinerja Kemenag dan Kepolisian di Kaltara atas terjadinya penolakan pembangunan gereja di Tarakan dan di salah satu kabupaten di Kaltara.

“Meningkatnya gerakan intoleran sudah terasa di Kaltara. Kita harus pegang teguh amanah UUD 1945 yang menjamin hak warga negara untuk beragama dan beribadah sesuai keyakinan. Jika sudah terjadi di Kaltara, ini kegagalan pemerintah daerah, Kemenag yang kurang membina atau mendampingi hak kewajiban umat dan kepolisian yang kurang maksimal melindungi hak masyarakat beragama maupun beribadah,” tambahnya.

Dijelaskan Denis, GAMKI Bulungan tak akan berdiam untuk mengawal kebaikan bangsa dan negara, khususnya untuk Kaltara. Pihaknya merasa suatu keharusan untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah, Kemenag dan Kepolisian agar gerakan intoleran tidak ada ruang lagi di bumi Benuanta.

“Saya pemuda Kaltara yang juga putera daerah, dengan tanggung jawab kebangsaan harus turun tangan menjaga hak kewajiban warga negara dan melawan segala upaya perpecahan di Kaltara. GAMKI akan menyampaikan aspirasi bersama kawan-kawan pemuda, kami harapkan jangan ada intimidasi dari pihak manapun,” tutup pria yang juga kader GMKI itu.