TARAKAN, KORANBORNEO – Sarasehan Kebhinekaan yang digelar pada Kamis malam, 4 September 2025, disambut antusias oleh pemuda lintas agama. Kegiatan yang diinisiasi Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Kota Tarakan bersama Redaksi koranborneo.com itu, mengusung penguatan nilai-nilai kebangsaan.
Terlaksana di aula Hotel Lotus Panaya, sarasehan ini mampu menghadirkan sekitar 70 masyarakat lintas agama di Kota Tarakan.
Dijelaskan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) MUKI Kota Tarakan, Pdt. Dr. Yance Pomantow, M.Th., M.Pd.K melalui plt. Sekretaris DPD MUKI Kota Tarakan, Kristianto Triwibowo bahwa sarasehan ini sebagai komitmen menjaga kebhinekaan di Kaltara.
Langkah dialog ini bertema “Tantangan Kebebasan Beragama Dalam Perspektif Konstitusi Negara dan Sosial”. Kemudian menghadirkan narasumber dari Kesbangpol Provinsi Kaltara, Satgaswil Kaltara Densus 88 AT Polri, Polres Tarakan, MUKI Kota Tarakan, Kemenag Tarakan, KNPI Kaltara dan FKUB Kota Tarakan.
“Menyikapi berbagai keadaan yang berpotensi memecah belah bangsa, kita harus masif mengkonsolidasikan nilai-nilai kebangsaan. Agar persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat tidak mudah terdampak polarisasi pecah belah akibat intoleran, isu sara, fitnah dan ujaran kebencian. Semangat kebhinekaan harus selalu kita rawat melalui dialog, literasi, guyub dan perwujudan,” terang Kristianto.
Sarasehan kebhinekaan ini berlangsung dengan dialog wawasan kebangsaan, toleransi umat beragama, kepemudaan dan peran strategis lembaga negara seperti Kementerian Agama, Polri, Kesbangpol dan Densus 88.
MUKI Kota Tarakan juga mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan di Kaltara. Melalui kerukunan umat beragama, MUKI optimis dapat mempererat seluruh masyarakat. Selain itu, percepatan kemajuan daerah pun dapat diwujudkan ketika masyarakat harmonis.
Tak hanya MUKI, hajatan intelektual ini juga berkolaborasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Muda Kota Tarakan, Pemuda GSJA Kaltara dan Ikatan Mahasiswa Kalimantan Utara (IMKU) Se-Jabodetabek.
“Pada akhirnya kita selalu mengharapkan hadirnya keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat. Terkhusus Kaltara merupakan wilayah perbatasan negara, sehingga tak henti-hentinya kita harus menjaga rasa cinta tanah air, persatuan dan kesatuan,” tambah mantan Kordinator Wilayah VI (Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara) Pengurus Pusat GMKI itu.
Dihadiri puluhan pemuda, mahasiswa dan organisasi masyarakat lintas agama, agenda tersebut mendapat apresiasi dari Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kaltara. Dalam sambutannya, Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Utara, Otto Simon Tanduk, S.Th., M.Pd.K, menuturkan bahwa negara menjamin kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinan.
Kemenag Kaltara dijelaskan Otto, kerap mendampingi berbagai urusan keagamaan seperti pendirian rumah ibadah dan pembinaan keumatan.
“Ketika menghadapi hambatan dan tantangan tertentu, kita semua harus komitmen menjaga kebhinekaan dan hak kewajiban sebagai warga negara. Kemenag adalah kementerian semua agama, mari kita terus menjaga kerukunan umat beragama dan menghormati keberagaman kita di Kaltara,” tutup purna Ketua DPD GAMKI Kaltara ini.